Saya akan membahas bagaimana persaingan mie
instan Indonesia, khususnya dua merek dengan iklan gencar di media massa yaitu Indomie
dan Mie Sedap. Kita melihat sejarah merek Indomie dan Mie Sedaap dan bagaimana
awal peperangan kedua merek besar ini. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil
dari perang merek dua mie instan ternama di Indonesia, Indomie vs Mie Sedaap.
Seperti belajar tentang kelemahan Indomie dalam mempertahankan posisinya
sebagai market leader serta strategi gigih Mie Sedaap yang mature
dan penuh konsep.
Indomie
Yang
pertama, mari kita bahas dari sudut Indomie, sang penguasa merek mie instan di
Indonesia selama puluhan tahun. Boleh dikatakan, iklim bisnis kondusif selama
puluhan tahun itu “meninabobokan” kreativitas Indofood, perusahaan yang
memproduksi Indomie.
Sebagai
market leader, Indofood lengah dan berfikir siklus hidup produk (lifecycle
product) tidak mungkin mencapai titik jenuh. Konsep siklus hidup produk
yang diciptakan oleh Levitt pada tahun 1978 ini mengacu pada pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk.
Sejak
diluncurkan pada tahun 1970 hingga tahun 2000-an, Indomie memang berjaya. Bukan
berarti tak ada pesaing, namun belum ada merek mie isntan lain yang bisa
menggeser posisi Indomie sebagai merek mie instan nomor satu di Indonesia.
30
tahun bukan waktu yang singkat untuk membuktikan siklus hidup produk Indomie
masih kuat, terbukti masyarakat masih menyukai Indomie ketimbang merek mie
lain. Tapi, hal itu sebaiknya tak membuat perusahaan lengah untuk berinovasi.
Strategi
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) telah melalui tahap perkenalan, tahap
perkembangan dan tahap kedewasaan. Di tahap kedewasaan ini (sudah mapan) ,
Indofood kurang menjalankan strategi peningkatan keistimewaan baru (feature
improvement) sehingga brand image mulai biasa.
Strategi
pertahanan pasar dengan intesnisf pun tidak diperbaiki, karena merasa sudah
menguasai 90% market share di Indonesia. Saat itu, Indomie lebih mengutamakan
distribusi produk. Akibatnya, ketika ada merek lain yang muncul dan punya
keragaman baru di tengah pasar Indomie yang kurang variatif, goyahlah posisi
Indomie sebagai market leader.
Mie Sedaap
Melihat
momentum Indomie yang “sudah mapan” dan malam berinovasi, Wings Food
meluncurkan Mie Sedaap yang siap menggilas kejayaan Indomie. Mie Sedaap dipilih
masyarakat Indonesia karena Wings Food pandai membuat masyarakat penasaran
dengan memilih nama MIE SEDAAP, membuat konsumen ingin memcoba apakah rasa mie
tersebut benar-benar Sedap.
Kedua,
Indomie yang lengah berinovasi meluncurkan varian rasa baru membuat
masyarakat jenuh dengan pilihan rasa yang sedikit. Kemunculan Mie Sedaap
membuat masyarakat menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari Indomie.
Ketiga,
Mie Sedaap juga gencar beriklan di media. Saat itu, Mie Sedaap yang sedang
memasuki tahap perkenalan (introduction) menggunakan strategi peluncuran
cepat rapid skimming strategy). Wings Food meluncurkan produk baru
dengan harga yang hampir menyamapi harga Indomie, dengan tingkat promosi yang
tinggi.
Iklan
pun dibuat sedemikian menarik, diluncurkan di berbagai media, seperti media
cetak dan elektronik. Pilihan rasa yang diberikan pun lebih banyak, dengan
kelebihan di pemberian “kriuk”, sesuai dengan lidah orang Indonesia yang gemar
dengan makanan pelengkap dengan tekstur agak keras seperti kerupuk.
Perbandingan
Indomie dengan Mie Sedap
Dari rasa mie : Kedua mie (Sedaap dan Indomie)
memiliki rasa yang hampir sama, sama-sama gurih dan sama-sama khas rasa mie
instan. Seandainya kedua mie tersebut dilepas bungkusnya dan saya diminta
memakan mie tersebut maka saya akan mengatakan bahwa kedua mie tersebut adalah
indomie. Alasan saya sederhana sebab saya mengenal indomie lebih dahulu dan
dulu sering makan me indomie tanpa dimasak, lalu ketika makan mie sedaap yang
mentah, saya kaget,”lho rasa mie nya kok sama seperti rasa indomie?”
Dari bumbu : (perbandingan Rasa Soto). Bumbu
Indomie : menurut saya didesain secara pas untuk takaran satu sajian mie
instan. Dan terasa sekali bahwa ini benar-benar mie instan rasa soto. Bumbu
Soto mie sedaap, berbeda karena bumbunya lebih terasa, agak keras bagi saya,
aroma jeruknya sangat kuat, dan para pecinta mie instan pasti mampu membedakan
mie tersebut adalah mie sedaaap.
Dari iklan : Trobosan iklan mie sedaap boleh
diakui jempol, mampu merebut hati saya untuk mencicipi mie sedaap. Kekuatan
iklan Indomie : melekat pada jingle indomie dengan sair ,” Dari sabang sampai
merauke, dari ………………………………… sampai Indomie seleraku,” siapapun yang pernah
melihat mendengar dan menikmati indomie pasti lekat dengan lagu iklan tersebut,
bahkan saking bagusnya sampai sairnya diganti untuk mendukung salah satu calon
presiden RI dalam
berkampanye merebut massa.
Kesimpulan
Di lihat dari kemasan, rasa, bumbu, maupun iklan dari
kasus Indomie vs Mie Sedaap tersebut ke duanya dapat di simpulkan bahwa market
leader bisa dikalahkan jika tidak adanya inovasi, konsep, dan strategi pesaing
baru yang lebih menarik. Dan yang perlu di perhatikan di dalam persaingan yaitu
harus menciptakan kreasi-kreasi baru agar bisa bertahan di dalam persaingan
produk.
Pemesan Online Dapat menghubungi Custumer Kami
0823 633 666 58
572C4D3B
Sumber :http://goo.gl/bzbF2x